Minggu, 31 Oktober 2010

Fenomena TWITTER

Fenomena Twitter dan status atau update status sekarang menjadi hal yang bisa dibilang lumrah, mungkin hanya untuk kalangan orang muda yang melek dengan teknologi yang kenal baik dengan istilah ‘status’ dan ‘twitter’. Bisa dikatakan, siapa sih yang tidak kenal dengan twitter walaupun berbeda dengan facebook, tetapi pengguna twitter sebagai salah satu social networking terkemuka juga tak kalah banyak. Bahkan bisa dikatakan pengguna keduanya di Indonesia cukup banyak, kalau dilihat dari rank alexa dan google keduanya bersaing walaupun memang facebook sepertinya lebih merajai dunia social networking ini.Keduanya memiliki kesamaan yaitu bisa mengupdate status baik online via pc maupun mobile phone. Kecanggihan dari fitur mobile inilah yang membuat website sosial menjadi mudah untuk berkembang pesat. Pengguna bisa melakukan real-time status update, alias mengupdate status sepanjang waktu tanpa mengenal tempat dimana saja bisa asalkan HP anda mendukung fasilitas untuk terkoneksi dengan internet.Bahkan terkadang weblog rioap menggunakan website social networking sebagai wahana untuk mempromosikan artikel terbarunya. Caranya dengan bergabung kebeberapa website sosial seperti twitter, facebook, linkedin, myspace, bebo, plurk dan lainnya. Lalu tidak lupa untuk mengupdate status diwebsite tersebut. Kan banyak, capek dong? Tidak sulit, biasanya hanya perlu login di 2 tempat maka web tersebut sudah bisa terupdate statusnya. Bisa menggunakan tweet deck atau pun mengintegrasikan wordpress dengan web sosial tersebut. Mudah, sekali klik bisa beberapa web terupdate statusnya. Untuk sarana promosi bagus juga, apalagi jika kita mempunyai banyak friendlist. Fenomena Twitter dan status disini terlihat sangat menarik dan ternyata ada manfaatnya juga, contoh kasus adalah penggunaannya untuk promosi weblog rioap ini.

Walaupun memiliki kelebihan tetapi ada juga fenomena twitter dan status yang sepertinya bisa dipandang negatif oleh kita. Contoh kasus, ketika ada teman bertanya: “Status terupdate nih.” atau “tweet penuh terus sekarang.” Ini bisa dilihat sebagai sindiran halus terhadap pengguna tweet yang ‘Menseriusi’ dunia update status di twitter. Walaupun secara pribadi merasa memang status twitter sering berganti, tapi sepertinya masih berada dibatasan yang normal saja. Kalau melihat timeline friend dari http://twitter.com/#!/rafti (twitternya rafti) mungkin anda akan melihat beberapa orang yang hingga saat ini memiliki jumlah tweet mencapai sekitar 2900 atau 13.000 lebih. Jika anda bandingkan dengan rioap mungkin saat ini cuma 1400an saja. 1400 sudah dianggap eksis untuk update status, bagaimana yang mencapai belasan ribu. Waktu, jiwa, raga, dan kesempatan selalu digunakan untuk mengupdate status twitter. Kalau bahasa kerennya bisa disebut mereka adalah kelompok yang ‘menseriusi’ twitter. Status kehidupannya harus diupdate di halaman depan account masing-masing, setiap saat, dimana saja. Beda individu, beda sifat, beda pula kemauannya untuk terbuka didunia maya.

Para tweeps, pengguna twitter, yang addict mungkin adalah orang yang sampai-sampai tidak bisa meninggalkan tweet sama sekali. Padahal masih banyak hal penting lainnya untuk dikerjakan, daripada hanya update status. Diperkirakan orang yang update mengubah status bisa terbagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah orang yang terbuka menceritakan dan mengungkapkan tentang pribadinya di depan orang banyak, atau yang kedua mungkin malah orang yang tertutup mencoba menjadi seseorang yang bisa diterima dikehidupan bermasyarakat tetapi akhirnya dia lebih terbuka ketika berada dikehidupan dunia mayanya. Lalu anda para pengguna twitter, masuk kegolongan yang mana? Mau tertutup atau terbuka sama saja, yang terpenting dalam penggunaan social networking itu jangan terlalu menyampaikan detail kehidupan kita ataupun kegiatan kita sehari-hari, bisa dikatakan bahwa tidak semua cerita kehidupan kita baik untuk diceritakan ke orang banyak. Dan belum tentu pula orang lain mau mengetahui tentang kita. Ada hal yang menjadi konsumsi publik ada yang menjadi area private kita masing-masing. Lalu, jangan pernah memposting dengan hujatan, cacian, atau makian kepada orang tertentu yang dapat menyakiti hati orang tersebut. Banyak kejadian update status ternyata mengecewakan sebagian orang, dan akhirnya berujung panjang.

Akhir kata jadikan website social networking seperti twitter ini menjadi suatu sarana teknologi yang bisa mempermudah kita bukannya menyulitkan kita atau orang lain, jangan sampai hanya untuk update status tapi akhirnya sampai menghabiskan pulsa puluhan ribu dalam sehari, betapa konsumtifnya kita. Gunakan teknologi dengan bijak maka akan lebih banyak terlihat keuntungannya daripada kerugiannya. Maka anda sudah menjadi orang yang siap lahir-batin, fisik-mental dalam menghadapi fenomena twitter dan status.

Tidak ada komentar: